Sabtu, 25 Oktober 2008

OBAT MENGANDUNG LEMAK BABI


Laboratorium Lembaga Pengkajian Pangan Obat dan Kosmetik (LPPOM) Majelis Ulama Indonesia Medan, Sumatra Utara menemukan kandungan minyak babi dalam kapsul obat, Sebanyak 38 sampel produk obat berbentuk kapsul dilakukan penelitian, lima di antaranya dinyatakan positif mengandung lemak babi. Dengan rincian, empat produk merupakan obat impor dan satu lokal. Seluruh sampel kini masih dirahasiakan dalam lemari pendingin.

Sebagai Ketua Tim Peneliti, serta Direktur LPPOM MUI Medan Profesor dokter Aznan Lelo, pada hari Selasa (21/10) petang, menyatakan sejauh ini wewenang lembaga yang dipimpinnya hanya meneliti dan tak bisa mempublikasikannya secara detail mengingat kasus ini amat sensitif. Diketahui bahwa kapsul yang mengandung minyak babi harganya lebih murah daripada kapsul yang terbuat dari minyak sapi atau rumput laut. Sejauh ini, secara umum label halal dari MUI hanya digunakan untuk produk makanan. Sedangkan untuk obat-obatan belum secara menyeluruh.

Sementara itu Gubernur Sumatra Utara Syamsul Arifin menyesalkan sikap Majelis Ulama Indonesia Kota Medan yang dianggap prematur mengumumkan temuan adanya kapsul obat yang mengandung lemak babi. MUI Kota Medan dianggap menyalahi prosedur yang ada, apalagi menyangkut dugaan yang belum terbukti sepenuhnya.

Sampai saat ini, belum ada penjelasan lebih lanjut dari MUI tentang obat yang mereka sebut mengandung minyak babi, selain himbauan penarikan. MUI Kota Medan tetap menolak mengungkap lima produk cangkang kapsul yang menurut penelitian lembaganya terindikasi mengandung lemak babi dengan alasan bahwa wewenang LPPOM MUI hanya meneliti dan tak bisa mempublikasikanya secara detail. Padahal masyarakat mendesak penjelasan rinci sehingga tak keliru membeli obat jenis kapsul. Selain itu, dipastikan temuan MUI Kota Medan bukan obat produksi dalam negeri

Sebuah tim dari Dinas Kesehatan Kota Medan telah diturunkan untuk menguji langsung obat-obatan yang beredar di Kota Medan. Kerja tim ini ikut dibantu Balai Besar Pengawasan Obat dan Makanan setempat.