Kamis, 29 Mei 2008

RESEP

Menurut Keputusan MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA Nomor 1027/MENKES/SK/IX/2004 Tentang STANDAR PELAYANAN KEFARMASIAN DI APOTEK, Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku.

Fenomena yang ada sekarang ini adalah bukan hanya dokter, dokter gigi atau dokter hewan saja yang menuliskan resep tetapi bidan/perawat juga menuliskan resep untuk pasien. Apakah semasa duduk dibangku perkuliahan bidan/perawat ada diajarkan untuk menuliskan resep, apakah mereka tahu efek samping obat, apakah mereka tahu apa yang harus disampaikan pada saat pemberian obat.

Hal ini perlu mendapatkan perhatian dari kita semua bahwa mengobati orang yang sakit bukan hal yang bisa dianggap enteng, ini menyangkut nyawa seseorang. Perlu diingat bahwa obat adalah racun, tidak ada obat yang tidak memiliki efek samping. Jadi jangan sembarangan menuliskan resep atau memberikan obat, hanya orang yang memiliki latar belakang pendidikan yang memadai yang layak melakukan hal tersebut.

Seks di Pagi Hari

Aktivitas seksual memang dapat dilakukan kapan dan di mana saja, meski kebanyakan orang mungkin lebih suka melakukannya di malam hari menjelang istirahat. Namun tak ada salahnya Anda mulai membiasakan ngeseks di pagi hari, karena aktivitas yang membakar kalori ini akan membuat tubuh Anda lebih sehat.

Menurut penelitian para ahli di Universitas Queen di Belfast, ngeseks pada pagi hari akan membuat seluruh otot dalam tubuh Anda bekerja. Selain itu, jantung dan paru-paru Anda pun terlatih seperti halnya melakukan gerakan aerobik. Dalam selang satu jam, aktivitas seksual diyakini dapat membakar sekitar 300 kalori yang tersimpan pada tubuh.
¨Aktivitas yang teratur setidaknya tiga kali dalam seminggu akan membantu Anda menekan risiko serangan jantung dan stroke. Seks yang teratur juga memperbaiki sirkulasi darah dan menjaga tekanan darah,¨ ungkap hasil penelitian yang dimuat The Sun.

Menurut riset yang dipublikasi jurnal New Scientist, manfaat lain dari seks yang teratur, minimal dua kali seminggu, akan menimbulkan efek penyembuhan dengan cara meningkatkan kadar IgA atau antibodi yang merupakan pertahanan primer tubuh.
Namun begitu, peneliti juga berpesan seks sebaiknya tidak dilakukan secara berlebihan. Jika dilakukan lebih dari tiga kali dalam sepekan, seks dapat menurunkan daya tahan tubuh.

Sesaat sebelum mencapai orgasme, kadar hormon oksitosin yang mendatangkan efek nikmat akan meningkat. Dalam tubuh pun kemudian akan mengalir hormon endorfin yang merupakan penanda kepuasan seks yang secara alami juga dapat berfungsi sebagai pereda rasa sakit, termasuk untuk mengatasi sejumlah masalah mulai dari artritis hingga migren.
Dengan seks, seseorang juga dapat mengatasi problem stres karena tubuh akan terpicu untuk memproduksi hormon kortisol. Aktivitasnya yang bersifat membakar kalori pun dapat menjaga bobot tubuh sekaligus menekan risiko diabetes.

Orgasme juga akan memacu pelepasan hormon estrogen yang dapat mengatasi para wanita dari rasa sakit akibat premenstrual syndrome (PMS). Para ahli di Yale School of Medicine percaya, hal ini pun mampu mencegah endometrosis atau suatu keadaan di mana jaringan yang hanya ada dalam rahim, dapat ditemukan di bagian lain dalam tubuh. Keadaan ini menimbulkan rasa nyeri, terutama pada saat haid dan dapat menyebabkan infertilitas (mandul). Manfaat lain yang tak kalah penting adalah aktivitas seks juga bisa mendorong produksi testosteron. Hormon ini berkaitan dengan tulang dan otot yang kuat sehingga menghindarkan seseorang dari keropos tulang.